Translate

Rabu, 28 Agustus 2013

Shalat

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Ali bin Abi
Talib r.a. berkata, “Sewaktu Rasullullah
SAW duduk bersama para sahabat
Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba
datanglah satu rombongan orang-orang
Yahudi lalu berkata, ‘Ya Muhammad, kami
hendak bertanya kepada kamu kalimat-
kalimat yang telah diberikan oleh Allah
kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan
kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau
malaikat muqarrab.’

Lalu Rasullullah SAW bersabda, ‘Silahkan
bertanya.’

Berkata orang Yahudi, ‘Coba terangkan
kepada kami tentang 5 waktu yang
diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.’

Sabda Rasullullah saw, ‘Shalat Zuhur jika
tergelincir matahari, maka bertasbihlah
segala sesuatu kepada Tuhannya. Shalat
Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s.
memakan buah khuldi.

Shalat Maghrib itu adalah saat Allah
menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka
setiap mukmin yang bershalat Maghrib
dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa
meminta sesuatu pada Allah maka pasti
Allah akan mengkabulkan permintaannya.

Shalat Isya itu ialah shalat yang dikerjakan
oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh
adalah sebelum terbit matahari. Ini kerana
apabila matahari terbit, terbitnya di antara
dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya
setiap orang kafir.’

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan
dari Rasullullah saw, lalu mereka berkata,
‘Memang benar apa yang kamu katakan itu
Muhammad. Katakanlah kepada kami
apakah pahala yang akan diperoleh oleh
orang yang shalat.’

Rasullullah SAW bersabda, ‘Jagalah waktu-
waktu shalat terutama shalat yang
pertengahan. Shalat Zuhur, pada saat itu
nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang
mukmin yang mengerjakan shalat pada
ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap
api neraka Jahanam pada hari Kiamat.’

Sabda Rasullullah saw lagi, ‘Manakala
shalat Asar, adalah saat di mana Nabi
Adam a.s. memakan buah khuldi. Orang-
orang mukmin yang mengerjakan shalat
Asar akan diampunkan dosanya seperti
bayi yang baru lahir.’

Selepas itu Rasullullah saw membaca ayat
yang bermaksud, ‘Jagalah waktu-waktu
shalat terutama sekali shalat yang
pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah
saat di mana taubat Nabi Adam a.s.
diterima. Seorang mukmin yang ikhlas
mengerjakan shalat Maghrib kemudian
meminta sesuatu daripada Allah, maka
Allah akan perkenankan.’
Sabda Rasullullah saw, ‘Shalat
Isya’ (atamah). Katakan kubur itu adalah
sangat gelap dan begitu juga pada hari
Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan
dalam malam yang gelap untuk pergi
menunaikan shalat Isyak berjamaah, Allah
S.W.T haramkan dirinya daripada terkena
nyala api neraka dan diberikan kepadanya
cahaya untuk menyeberangi Titian Sirath.’

Sabda Rasullullah saw seterusnya, ‘Shalat
Subuh pula, seseorang mukmin yang
mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari
secara berjamaah, diberikan kepadanya
oleh Allah S.W.T dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan
daripada Rasullullah saw, maka mereka
berkata, ‘Memang benarlah apa yang kamu
katakan itu wahai Muhammad (saw). Kini
katakan pula kepada kami semua,
kenapakah Allah S.W.T mewajibkan puasa
30 hari ke atas umatmu?’

Sabda Rasullullah saw, ‘Ketika Nabi Adam
memakan buah pohon khuldi yang dilarang,
lalu makanan itu tersangkut dalam perut
Nabi Adam a.s. selama 30 hari. Kemudian
Allah S.W.T mewajibkan ke atas keturunan
Adam a.s. berlapar selama 30 hari.
Sementara diizin makan di waktu malam itu
adalah sebagai kurnia Allah S.W.T kepada
makhluk-Nya.’
Kata orang Yahudi lagi, ‘Wahai Muhammad,
memang benarlah apa yang kamu katakan
itu. Kini terangkan kepada kami mengenai
ganjaran pahala yang diperolehi daripada
berpuasa itu.’

Sabda Rasullullah saw, ‘Seorang hamba
yang berpuasa dalam bulan Ramadhan
dengan ikhlas kepada Allah S.W.T, dia akan
diberikan oleh Allah S.W.T 7 perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh
dari badannya (daging yang tumbuh
daripada makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan daripada merasa lapar dan
dahaga.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa
yang amat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T pada
hari Kiamat untuk menyeberang Titian
Sirath.
7. Allah S.W.T akan memberinya kemudian di
syurga.’

Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu
katakan itu Muhammad. Katakan kepada
kami kelebihanmu di antara semua para
nabi.’

Sabda Rasullullah saw, ‘Seorang nabi
menggunakan doa mustajabnya untuk
membinasakan umatnya, tetapi saya tetap
menyimpankan doa saya (untuk saya
gunakan memberi syafaat kepada umat
saya di hari kiamat).’

Kata orang Yahudi, ‘Benar apa yang kamu
katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui
dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah,
wa annaka Rasulullah (kami percaya
bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan
engkau utusan Allah).’

Sedikit peringatan untuk kita semua: “Dan
sesungguhnya akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berilah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (Surah
Al-Baqarah: ayat 155)

“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya.” (Surah Al-
Baqarah: ayat 286)
Wallahu A'lam Bishawab ...

Rasulullah bersabda, “Barang
siapa menjaga sholat tahajud
dengan sungguh-sungguh , maka
Allah memberinya sembilan
kemuliaan, terdiri dari lima
kemuliaan didunia dan empat di
akhirat.

Di dunia:
1. Allah jauhkan dari bencana
2. Tanda kesholehan memancar
diwajahnya
3. Akan dicintai hamba Allah yang
sholeh pula dan disegani manusia
4. Bicaranya jadi hikmah dan
berwibawa
5. Mudah memahami Agama Allah.

Di akhirat:
1. Bangkit dengan wajah penuh
cahaya
2. Mudah saat di hisab
3. Seperti kilat menyambar
melewati shirot
4. Menerima catatan amal dari
sebelah kanan.

Puasa Sunnah

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash bahwa dia pernah mengabari Rasulullah saw dan beliau saw pun berkata kepadanya,”Sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud. Dia (Daud) tidur seperdua malam, bangun di sepertiganya, tidur lagi di seperenamnya dan berpuasa sehari serta berbuka sehari.” (HR. Bukhori)

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin al 'Ash berkata,”Aku memberitahu Rasulullah saw bahwa aku mengatakan,’Demi Allah aku akan puasa sepanjang siang dan sholat sepanjang malam seumur hidupku.’ Maka Rasulullah saw berkata kepadanya,’Apakah kamu yang mengatakan,’Demi Allah aku akan berpuasa sepanjang siang dan sholat sepanjang malam seumur hidupku.’

Aku mengatakan,’Sungguh aku yang
mengatakannya.’ Beliau
bersabda,’Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup untuk itu maka berpuasalah dan berbukalah, sholat malamlah dan tidurlah. Berpuasalah tiga hari dalam sebulan maka sesungguhnya suatu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang sepertinya dan hal itu seperti berpuasa sepanjang masa.’ Aku mengatakan,’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu wahai Rasulullah.’ Beliau saw bersabda,’Berpuasalah sehari dan berbukalah dua hari.’ Aku mengatakan,’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu.’ Beliau bersabda,’Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Ini adalah puasa Daud dan ini puasa yang paling baik.’ Aku mengatakan,’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda,’Tidak ada yang lebih utama darinya.” (HR. Bukhori)

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah bagaimana anda berpuasa?’ maka Rasulullah saw pun marah terhadap perkataan oang itu.

Tatkala Umar melihat hal itu, dia
berkata,’Kami telah rela Allah sebagai Tuhan kami, islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai nabi kami. Kami berlindung kepada Allah dari kemarahan Allah da kemarahan Rasul-Nya.’

Kemudian orang itu berkata,’Wahai Rasulullah bagai dengan orang yang berpuasa sepanjang masa?’ Beliau bersabda,’Tidak ada puasa dan tidak ada berbuka.’—Musaddad berkata (terhadap kalimat ini),”Tidak berpuasa dan tidak pula berbuka.’ Atau,’tidak berpuasa dan tidak berbuka.’ disini Ghoilan merasa ragu—. Orang itu berkata lagi,’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa dua hari dan berbuka sehari?’ beliau saw bersabda,’adakah orang yang menyaggupi hal itu?’ Orang itu berkata,’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari.’ Beliau saw menjawab,’itu adalah puasa Daud.’ Orang itu berkata,’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari.’ Dia berkata lagi,’aku berharap bahwa aku menyanggupinya.’

Kemudian Rasulullah saw
bersabda,’(berpuasa) tiga hari dalam sebulan dan dari ramadhan hingga ramadhan maka ini (sama) dengan berpuasa sepanjang masa. Berpuasa pada hari arafah dan aku meyakini bahwa disisi Allah hal ini akan menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya.” (HR. Abu Daud)

Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa hadits ini adalah nash tentang berpuasa sehari dan berbuka sehari lebih utama dari berpuasa sepanjang masa. Dan seandainya berpuasa sepanjang masa itu disyariatkan dan dianjurkan maka pasti ia akan banyak dilakukan sehingga menjadi yang paling utama..

Beliau juga mengatakan bahwa Rasulullah saw telah mengabarkan,”Bahwa puasa yang disukai Allah adalah puasa Daud dan
sholat malam yang disukai Allah adalah sholat malam Daud.’ Dan beliau saw mengabarkannya sekaligus kemudian beliau saw menafsirkannya,”Dia (Daud) tidur seperdua malam, bangun pada sepertiganya, dan tidur lagi pada seperenamnya. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhori Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa Allah
menyukainya karena sifat ibadah tersebut. Di sela-sela puasa dan sholat malamnya terdapat istirahat yang dengannya akan menguatkan badan dan membantunya untuk menunaikan hak-haknya. (Aunul Ma’bud juz VII hal 56)

Al Hafizh mengatakan bahwa sekelompok ulama termasuk al Mutawalli dari madzhab Syafi’i berpendapat bahwa puasa Daud lebih utama adalah sesuatu yang tampak jelas didalam hadits tersebut. Dan dari segi artinya juga menunjukkan hal demikian karena puasa sepanjang masa terkadang mengabaikan berbagai hak-haknya dan siapa yang terbiasa dengannya maka ia akan memberatkannya bahkan melemahkan keinginannya untuk makan, tidak terlalu berminat untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan dan minuman di siang hari dan akan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya di malam hari sehingga menambah kebiasaan baru yang berbeda dengan orang yang puasa sehari dan berbuka sehari karena puasa ini memindahkannya dari berbuka kepada puasa dan dari berpuasa kepada berbuka. (Tuhfatul Ahwadzi juz III hal 312)

Dzikir

Allah memerintahkan orang yang beriman untuk
berzikir (mengingat dan menyebut nama Allah)
sebanyak-banyaknya:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyak
nya.” [QS Al Ahzab 33:41]


Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi
orang yang rugi.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al
Munaafiquun 63:9]


Allah mengingat orang yang mengingatNya.
“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al
Baqarah:152]


Orang yang beriman selalu ingat kepada Allah
dalam berbagai keadaan :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” [QS Ali 'Imran 3:190-191]


Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” [QS 13:28]




Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan
menyembuhkan jiwa :
« Menyebut-nyebut Allah adalah suatu
penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang
manusia adalah penyakit (artinya penyakitakhlak).
(HR. Al-Baihaqi)


Nabi berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam
yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah
daripada zikrullah. (HR. Ahmad)


« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau
kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada
bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para
malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat
tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi,
wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat)
kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau
mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah
hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan
Ahmad)


« Perumpamaan orang yang berzikir kepada
Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup
dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)


Nabi berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan
yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam
hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi
yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya
Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam
hati sebagaimana air menumbuhkan
rerumputan” (HR. Ad-Dailami)


Nabi berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu
yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu,
paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari
menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu
daripada berperang dengan musuhmu yang kamu
potong lehernya atau mereka memotong lehermu?
Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw
berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)


Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah,
sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak
bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku
menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata,
“Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-
nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara
rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya.
(HR. Abu Ya’la)


Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah :
“Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan
seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki
kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang
hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)


“Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam
timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat:
“Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil
‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji bagi-
Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)


Nabi berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa
memilikinya Allah akan membangun untuknya
rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya
Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan
teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh
kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika
berbuat salah (dosa) dia mengucapkan
“Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia
berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR.
Ad-Dailami)


Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku
tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku
menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala
Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR.
Ibnu Hibban dan Ahmad)


Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha
illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
‘DZikir yang paling utama adalah Laa ilaaha
illallahu” [HR Turmudzi]


‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata
bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa
Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci
Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada
Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu
lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh
matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)

** Keutamaan Berdzikir dengan 4
Kalimat Mulia **

4 kalimat mulia, yaitu:
(1) Subhanallah
(2) Alhamdulillah
(3) Laa ilaha illallah
(4) Allahu akbar

Beberapa hadits tentang
keutamaan berdzikir dengan 4
kalimat mulia tersebut :

Pertama :

ْﻦَﻋ َﺓَﺮُﻤَﺳ ِﻦْﺑ ٍﺏَﺪْﻨُﺟ َﻝﺎَﻗ َﻝﺎَﻗ ُﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ -
ﻰﻠﺻ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ -ﻢﻠﺳﻭ » ُّﺐَﺣَﺃ ِﻡَﻼَﻜْﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ
ٌﻊَﺑْﺭَﺃ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠِﻟ َﻻَﻭ َّﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ
ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍ .ُﺮَﺒْﻛَﺃ َﻻ َﻙُّﺮُﻀَﻳ َّﻦِﻬِّﻳَﺄَﺑ َﺕْﺃَﺪَﺑ .

Dari Samuroh bin Jundub, ia
berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, "Ada empat ucapan
yang paling disukai oleh Allah: (1)
Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3)
Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu
Akbar. Tidak berdosa bagimu
dengan mana saja kamu
memulai” [HR. Muslim no. 2137]

Kedua:

ْﻦَﻋ ﻰِﺑَﺃ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ َﻝﺎَﻗ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ-
ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ -ﻢﻠﺳﻭ » ْﻥَﻷ َﻝﻮُﻗَﺃ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ
ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠِﻟ َﻻَﻭ َّﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُّﺐَﺣَﺃ ُﺮَﺒْﻛَﺃ
َّﻰَﻟِﺇ ْﺖَﻌَﻠَﻃ ﺎَّﻤِﻣ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﺲْﻤَّﺸﻟﺍ ».

Dari Abu Hurairah, dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda:
'Sesungguhnya membaca
“subhanallah walhamdulillah wa laa
ilaha illallah wallahu akbar (Maha
Suci Allah, segala puji bagi Allah,
tiada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah, dan Allah
Maha Besar)” adalah lebih aku
cintai daripada segala sesuatu
yang terkena sinar
matahari." [HR. Muslim no. 2695]

Ketiga:

ْﻦَﻋ ِّﻡُﺃ ٍﺊِﻧﺎَﻫ ِﺖْﻨِﺑ ﻰِﺑَﺃ ٍﺐِﻟﺎَﻃ َﻝﺎَﻗ َّﺮَﻣ ْﺖَﻟﺎَﻗ
ﻰِﺑ َﺕﺍَﺫ ٍﻡْﻮَﻳ ُﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ- ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ
-ﻢﻠﺳﻭ ُﺖْﻠُﻘَﻓ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ْﺪَﻗ ﻰِّﻧِﺇ ُﺕْﺮِﺒَﻛ
ُﺖْﻔُﻌَﺿَﻭ - ْﻭَﺃ ْﺖَﻟﺎَﻗ ﺎَﻤَﻛ ﻰِﻧْﺮُﻤَﻓ - ٍﻞَﻤَﻌِﺑ
ُﻪُﻠَﻤْﻋَﺃ ﺎَﻧَﺃَﻭ .ٌﺔَﺴِﻟﺎَﺟ َﻝﺎَﻗ » ﻰِﺤِّﺒَﺳ َﺔَﺋﺎِﻣ َﻪَّﻠﻟﺍ
ﺎَﻬَّﻧِﺈَﻓ ٍﺔَﺤﻴِﺒْﺴَﺗ ُﻝِﺪْﻌَﺗ َﺔَﺋﺎِﻣ ِﻚَﻟ ٍﺔَﺒَﻗَﺭ ﺎَﻬَﻨﻴِﻘِﺘْﻌُﺗ
ْﻦِﻣ َﻞﻴِﻋﺎَﻤْﺳِﺇ ِﺪَﻟَﻭ ﻯِﺪَﻤْﺣﺍَﻭ َﺔَﺋﺎِﻣ َﻪَّﻠﻟﺍ ٍﺓَﺪﻴِﻤْﺤَﺗ
ﺎَﻬَّﻧِﺈَﻓ ُﻝِﺪْﻌَﺗ َﺔَﺋﺎِﻣ ِﻚَﻟ ٍﺱَﺮَﻓ ٍﺔَﻤَﺠْﻠُﻣ ٍﺔَﺟَﺮْﺴُﻣ
َﻦﻴِﻠِﻤْﺤَﺗ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ ﻰِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻯِﺮِّﺒَﻛَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻪَّﻠﻟﺍ
َﺔَﺋﺎِﻣ ﺎَﻬَّﻧِﺈَﻓ ٍﺓَﺮﻴِﺒْﻜَﺗ ُﻝِﺪْﻌَﺗ َﺔَﺋﺎِﻣ ِﻚَﻟ ٍﺔَﻧَﺪَﺑ ٍﺓَﺪَّﻠَﻘُﻣ
ٍﺔَﻠَّﺒَﻘَﺘُﻣ ﻰِﻠِّﻠَﻫَﻭ َﺔَﺋﺎِﻣ َﻪَّﻠﻟﺍ ٍﺔَﻠﻴِﻠْﻬَﺗ - َﻝﺎَﻗ ُﻦْﺑﺍ
ُﻪُﺒِﺴْﺣَﺃ ٍﻒَﻠَﺧ َﻝﺎَﻗ - ﺎَﻣ ُﻸْﻤَﺗ َﻦْﻴَﺑ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ
ِﺽْﺭَﻷﺍَﻭ َﻻَﻭ ُﻊَﻓْﺮُﻳ ٍﺪَﺣَﻷ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻞَﻤَﻋ ْﻥَﺃ َّﻻِﺇ
َﻰِﺗْﺄَﻳ ﺎَﻣ ِﻞْﺜِﻤِﺑ ِﻪِﺑ ِﺖْﻴَﺗَﺃ ».

Dari Ummi Hani' binti Abu Thalib
dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam melewatiku pada
suatu hari, lalu saya berkata
kepada beliau, "Wahai Rasulullah,
saya sudah tua dan lemah, maka
perintahkanlah kepadaku dengan
amalan yang bisa saya lakukan
dengan duduk." Beliau bersabda:
"Bertasbihlah kepada Allah
seratus kali, karena itu sama
dengan kamu membebaskan
seratus budak dari keturunan
Isma'il. Bertahmidlah kepada Allah
seratus kali karena itu sama
dengan seratus kuda berpelana
yang memakai kekang di mulutnya,
yang kamu bawa di jalan Allah.
Bertakbirlah kepada Allah dengan
seratus takbir karena ia sama
dengan seratus unta yang
menggunakan tali pengekang dan
penurut. Bertahlillah kepada Allah
seratus kali." Ibnu Khalaf berkata;
saya mengira beliau bersabda:
"Karena ia memenuhi di antara
langit dan bumi, dan pada hari ini
tidaklah amalan seseorang itu
diangkat kecuali akan
didatangkan dengan semisal yang
kamu lakukan itu." [HR. Ahmad
6/344. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini
hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash
Shohihah no. 1316]

Keempat:

ْﻦَﻋ ِﺪْﺒَﻋ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻦْﺑ ﻭٍﺮْﻤَﻋ َﻝﺎَﻗ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ ِﻪَّﻠﻟﺍ
ﻰﻠﺻ- ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ -ﻢﻠﺳﻭ ﺎَﻣ » ِﺽْﺭَﻷﺍ ﻰَﻠَﻋ
ٌﻞُﺟَﺭ ُﻝﻮُﻘَﻳ َﻻ َّﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳَﻭ ُﺮَﺒْﻛَﺃ
ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪَّﻠِﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ َﻻَﻭ َﻝْﻮَﺣ َﻻَﻭ َﺓَّﻮُﻗ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ َّﻻِﺇ
َّﻻِﺇ ْﺕَﺮِّﻔُﻛ ُﻪْﻨَﻋ ُﻪُﺑﻮُﻧُﺫ ْﻮَﻟَﻭ ْﺖَﻧﺎَﻛ َﺮَﺜْﻛَﺃ ْﻦِﻣ ِﺪَﺑَﺯ
ِﺮْﺤَﺒْﻟﺍ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidaklah seorang di
muka bumi ini mengucapkan: Laa
ilaha illallah, wallahu akbar,
subhanallah, wal hamdulillah, wa laa
hawla wa laa quwwata illa billah,
melainkan dosa-dosanya akan
dihapus walaupun sebanyak buih di
lautan.” [HR. Ahmad 2/158,
sanadnya hasan]

Kelima:


ِﻦَﻋ ِﻦْﺑﺍ ٍﺩﻮُﻌْﺴَﻣ َﻝﺎَﻗ َﻝﺎَﻗ ُﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ -
ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ -ﻢﻠﺳﻭ » ُﺖﻴِﻘَﻟ َﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇ
َﺔَﻠْﻴَﻟ ﻰِﺑ َﻯِﺮْﺳُﺃ َﻝﺎَﻘَﻓ ﺎَﻳ ْﺉِﺮْﻗَﺃ ُﺪَّﻤَﺤُﻣ َﻚَﺘَّﻣُﺃ
ﻰِّﻨِﻣ َﻡَﻼَّﺴﻟﺍ َّﻥَﺃ ْﻢُﻫْﺮِﺒْﺧَﺃَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ُﺔَﺒِّﻴَﻃ ِﺔَﺑْﺮُّﺘﻟﺍ
ُﺔَﺑْﺬَﻋ ِﺀﺎَﻤْﻟﺍ ﺎَﻬَّﻧَﺃَﻭ ٌﻥﺎَﻌﻴِﻗ َّﻥَﺃَﻭ ﺎَﻬَﺳﺍَﺮِﻏ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ
ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠِﻟ َﻪَﻟِﺇ َﻻَﻭ َّﻻِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﺮَﺒْﻛَﺃ »

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata,
Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa
sallam bersabda, "Aku pernah
bertemu dengan Ibrahim pada
malam ketika aku diisra`kan,
kemudian ia berkata, ‘Wahai
Muhammad, sampaikan salam
dariku kepada umatmu, dan
beritahukan kepada mereka bahwa
Surga debunya harum, airnya
segar, dan surga tersebut adalah
datar, tanamannya adalah kalimat:
Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi
laa ilaaha illaahu wallaahu akbar
(Maha Suci Allah, segala puji bagi
Allah, tidak ada tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan
Allah Maha Besar).” [HR. Tirmidzi
no. 3462. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini
hasan]

Keenam:

« َّﻥِﺇ َﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻔَﻄْﺻﺍ َﻦِﻣ ِﻡَﻼَﻜْﻟﺍ ًﺎﻌَﺑْﺭَﺃ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ
ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠِﻟ َﻪَﻟِﺇ َﻻَﻭ َّﻻِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﺮَﺒْﻛَﺃ
ْﻦَﻤَﻓ َﻝﺎَﻗ َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﺐَﺘَﻛ ُﻪَﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻦﻳِﺮْﺸِﻋ
ْﻭَﺃ ًﺔَﻨَﺴَﺣ َّﻂَﺣ ُﻪْﻨَﻋ َﻦﻳِﺮْﺸِﻋ ًﺔَﺌِّﻴَﺳ ْﻦَﻣَﻭ َﻝﺎَﻗ
ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺮَﺒْﻛَﺃ ُﻞْﺜِﻤَﻓ ْﻦَﻣَﻭ َﻚِﻟَﺫ َﻝﺎَﻗ َﻪَﻟِﺇ َﻻ َّﻻِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ
ُﻞْﺜِﻤَﻓ ْﻦَﻣَﻭ َﻚِﻟَﺫ َﻝﺎَﻗ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ِﻪَّﻠِﻟ َﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌْﻟﺍ ِّﺏَﺭ
ْﻦِﻣ ِﻞَﺒِﻗ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ْﺖَﺒِﺘُﻛ ُﻪَﻟ َﻥﻮُﺛَﻼَﺛ ًﺔَﻨَﺴَﺣ َّﻂُﺣَﻭ
ُﻪْﻨَﻋ َﻥﻮُﺛَﻼَﺛ ًﺔَﺌِّﻴَﺳ


Dari Abu Sa'id Al Khudri dan Abu
Hurairah, bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Sesungguhnya Allah
telah memilih empat perkataan:
subhanallah (Maha suci Allah) dan
alhamdulillah (segala puji bagi
Allah) dan laa ilaaha illa allah
(tidak ada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah) dan
Allahu akbar (Allah maha besar).
Barangsiapa mengucapkan
subhaanallah, maka Allah akan
menulis dua puluh kebaikan baginya
dan menggugurkan dua puluh dosa
darinya, dan barangsiapa
mengucapkan Allahu Akbar, maka
Allah akan menulis seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan laa
Ilaaha illallah, maka akan seperti
itu juga, dan barangsiapa
mengucapkan alhamdulillahi Rabbil
'aalamiin dari relung hatinya maka
Allah akan menulis tiga puluh
kebaikan untuknya dan digugurkan
tiga puluh dosa darinya." [HR.
Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa
sanadnya shahih]


''Barangsiapa setelah sholat
Magrib dan Subuh
membaca :'Laailaahaillallah wahdahu
la syarika lahu,lahulmulku walahul
hamdu yuhyi wa yumit wa huwa
'alaa kulli syai'in Qodir'.
10x, maka ُ Allah akan tulis 1x-nya
10 kebaikan,di hapus 10 kejelekan,
diangkat 10 derajat, ُdi lindungi
dari setiap kejelekan, dan ُ di
lindungi dari godaan syaitan'..
(HR.Ahmad IV/227,Tirmidzi no.
3474)

Wallahu'alam Bishawab

Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis

-DIALOG RASULULLAH DAN IBLIS-



Suatu ketika Allah SWT memerintahkan
seorang Malaikat menemui Iblis agar
menghadap Baginda Rasul saw untuk
memberitahu segala rahasianya, baik yang
disuka maupun yang dibencinya. Hal ini
dimaksudkan untuk meninggikan derajat
Nabi Muhammad saw dan juga sebagai
peringatan dan perisai umat manusia.
Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis
dan berkata : “Hai Iblis! Engkau diperintah
Allah untuk menghadap Rasulullah saw.
Bukalah semua rahasiamu dan jawablah
setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur.
Jika engkau berdusta walau satu
perkataanpun, niscaya akan terputus semua
anggota badanmu, uratmu serta disiksa
dengan azab yang amat pedih”.


Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat
itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia
menghadap Rasulullah saw dengan
menyamar sebagai orang tua yang buta
sebelah matanya dan berjanggut putih 10
helai yang panjangnya seperti ekor lembu.


Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali
salam, Rasulullah saw tidak juga
menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya
Rasullullah! Mengapa engkau tidak
menjawab salamku? Bukankah salam itu
sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab
Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah!
Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu?
Jangan kau coba menipuku sebagaimana
kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau
keluar dari syurga, kau hasut Qabil
sehingga ia tega membunuh Habil yang masih
saudaranya sendiri, ketika sedang sujud
dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as
dengan asap beracun sehingga beliau
sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi
Daud as dengan perempuan Urya, Nabi
Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena
engkau menyamar sebagai isterinya dan
begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta
yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu.


Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia
di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku
diharamkan Allah menjawab salammu. Aku
mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja
segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.


Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah
engkau marah. Engkau dapat mengenaliku
karena engkau adalah Khatamul Anbiya.
Aku datang atas perintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku terhadap
umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga
akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap
apa yang engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu dengan
sebenarnya, aku tidak berani
menyembunyikannya”.
Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama
Allah dan berkata : “Ya Rasulullah!
Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun
niscaya hancur leburlah badanku menjadi
abu”.


Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun
tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah
kesempatanku untuk menyiasati segala
perbuatannya agar didengar seluruh
sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi
perisai seluruh umatku.


Pertanyaan Nabi (1) :
“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”


Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah
musuhku yang paling besar di antara musuh-
musuhku di muka bumi ini”.


*Kemudian Nabipun memandang muka Iblis
dan Iblispun gemetar karena ketakutan.*


Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku
dapat merubah diriku seperti manusia,
binatang dan lain-lain hingga rupa dan
suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja
yang tidak dapat aku tiru karena dicegah
oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu,
maka terbakarlah diriku menjadi abu.
Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya
menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya
mereka kuat untuk memeluk agama Islam,
begitu juga aku berusaha menarik mereka
kepada kekafiran, murtad atau munafik.
Aku akan menarik seluruh umat Islam dari
jalan yang benar menuju jalan yang sesat
supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di
dalamnya bersamaku”.


Pertanyaan Nabi (2) :
“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap
makhluk Allah?”


Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi
perempuan yang merenggangkan kedua
pahanya kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan
benih yang salah sifatnya. Aku goda semua
manusia supaya meninggalkan sholat,
berbuai dengan makanan dan minuman,
berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta
benda, emas, perak dan permata, rumahnya,
tanahnya, ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan yang haram.
Demikian juga ketika pesta di mana lelaki
dan perempuan bercampur. Di sana aku
lepaskan godaan yang besar supaya mereka
lupa peraturan dan akhirnya minum arak.
Apabila terminum arak itu, maka hilanglah
akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan
tali cinta dan terbukalah beberapa pintu
maksiat yang besar, datang perasaan
hasad dengki hingga perbuatan zina.
Apabila terjadi kasih antara mereka,
terpaksalah mereka mencari uang hingga
menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka sadar akan kesalahan
mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat
amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka
membatalkannya. Semakin keras aku goda
supaya mereka berbuat maksiat dan
mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena
godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri,
sombong dan melengahkan amalnya. Jika
lidahnya yang tergoda, maka mereka akan
gemar berdusta, mencela dan mengumpat.
Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.


Pertanyaan Nabi (3) :
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah
melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambah
laknat yang besar dan siksa yang besar di
neraka yang paling bawah? Hai yang
dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu?
Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang
menerangkan matamu? Siapa yang memberi
pendengaranmu? Siapa yang memberi
kekuatan anggota badanmu?


Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah
anugerah dari Allah Yang Maha Besar.
Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku
menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu
tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan
pangkatku telah dinaikkan dari satu langit
ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku
tinggal di dunia ini beribadah bersama para
Malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak
menjadikan seorang Khalifah di dunia ini,
maka akupun membantah. Lalu Allah
menciptakan manusia yang pertama (Nabi
Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah
supaya memberi hormat sujud kepada lelaki
itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena
itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya itu berubah
menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa
sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam
raja di syurga dan dikaruniakan seorang
permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah
seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan
dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui
Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan
buah khuldi, lalu keduanya diusir dari
syurga ke dunia. Keduanya berpisah
beberapa tahun dan kemudian dipertemukan
Allah (di Padang Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak. Kemudian
kami hasut anak lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil. Itupun aku
masih belum puas dan berbagai tipu daya
aku lakukan hingga hari kiamat kelak.
Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta
bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan
yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan
balasan pahala serta syurga mereka.
Kemudian aku turun ke dunia dan
memberitahu manusia yang lain tentang apa
yang sebenarnya aku dapatkan dengan
berbagai tipu daya hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka
aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke
langit dan mencuri rahasia karena banyak
Malaikat yang menjaga di setiap lapisan
pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik,
maka Malaikat akan melontarkan anak
panah dari api yang menyala. Sudah banyak
bala tentaraku yang terkena lontaran
Malaikat itu dan semuanya terbakar
menjadi abu, maka semakin beratlah
pekerjaanku dan bala tentaraku untuk
menjalankan tugas menghasut manusia”.


Pertanyaan Nabi (4) :
Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang
pertama kali kau tipu dari manusia?”


Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan
iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan
juga dari segi perbuatan, perkataan,
kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, akan aku tarik dengan cara
mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka
akan terjerumus mengikuti kemauanku”.


Pertanyaan Nabi (5) :
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah,
apa yang terjadi padamu?”


Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang
sangat besar. Gemetarlah badanku dan
lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan
berpuluh-puluh iblis datang menggoda
manusia pada setiap anggota badannya.
Beberapa iblis datang pada setiap anggota
badannya supaya malas sholat, was-was,
lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada
pekerjaan dunia yang ditinggalkannya,
merasa terburu-buru supaya cepat selesai
sholatnya, hilang khusyuknya, matanya
senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri,
telinganya senantiasa mendengar
percakapan orang dan bunyi-bunyi yang
lain.
Beberapa iblis yang lain duduk di belakang
badan orang yang sembahyang itu supaya
tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu
duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu
merasa terburu-buru supaya cepat selesai
sholatnya, itu semua membuat berkurangnya
pahala. Jika para iblis tidak dapat
menggoda manusia itu, maka aku sendiri
akan menghukum mereka dengan hukuman
yang berat”.


Pertanyaan Nabi (6) :
“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena
Allah, apa yang terjadi padamu?”


Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-
Qur’an karena Allah, maka terbakarlah
tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku
lari dan menjauh darinya”.


Pertanyaan Nabi (7) :
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah,
bagaimana perasaanmu?”


Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah
daging dan tulangku karena mereka telah
mencukupkan rukun Islamnya”.


Pertanyaan Nabi (8) :
“Jika umatku berpuasa karena Allah,
bagaimana keadaanmu?”


Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana
yang paling besar bahayanya buatku.
Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka
memancarlah cahaya Arasy dan Kursi,
bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan
suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala dosa yang lalu
dan digantikan dengan pahala yang amat
besar serta tidak dicatat dosanya selama
dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku
ialah segala isi langit dan bumi, yakni
Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-
ikan semuanya siang malam memohonkan
ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu
lagi kemudian orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa dari azab
neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup
manakala semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari
bawah Arasy yang bernama Angin Syirah
yang amat lembut ke dalam syurga. Pada
hari umatmu mulai berpuasa, dengan
perintah Allah datanglah sekalian Malaikat
dengan garangnya menangkapku dan
tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu
dipasung kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta dimasukkan ke
bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah menunggu
kami. Setelah habis umatmu berpuasa,
barulah aku dilepaskan dengan perintah
agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu
sendiri telah merasa ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja dan bersahur
seorang diri di tengah malam tanpa rasa
takut dibandingkan bulan biasanya”.


Pertanyaan Nabi (9) :
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku
menurutmu?”


Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk
musuh besarku. Tiada upayaku melawannya
dan tiada satupun tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena engkau
sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku
adalah seperti bintang di langit, jika kamu
mengikuti mereka, maka kamu akan
mendapat petunjuk”.
Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum
bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya,
apalagi setelah berdampingan denganmu.
Dia begitu percaya atas kebenaranmu
hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan
engkau sendiri telah mengatakan jika
ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal
kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat
amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia
telah menjadi mertuamu karena engkau
menikah dengan anaknya, Sayyidatina
Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-
haditsmu.
Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku
tidak berani memandang wajahnya karena
dia sangat keras menjalankan hukum
syariat Islam dengan seksama. Jika aku
pandang wajahnya, maka gemetarlah
seluruh tulang sendiku karena sangat takut.
Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi
engkau telah mengatakan : “Jikalau ada
Nabi sesudah aku, maka Umar boleh
menggantikan aku”, karena dia adalah
orang harapanmu serta pandai membedakan
antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-
Faruq’.
Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa
bertemu karena lidahnya senantiasa
membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang
sabar, penghulu orang mati syahid dan
menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali.
Karena taatnya, banyak Malaikat datang
menghampiri dan memberi hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu kepadanya
hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa
menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada
kitab atau kertas-kertas dengan tinta
merah, niscaya mendapat pahala seperti
pahala Usman mati syahid”.
Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat
takut karena hebatnya dan gagahnya dia di
medan perang, tetapi sangat sopan santun,
alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat kuat
beribadah dan beliau adalah golongan
orang pertama yang memeluk agama Islam
serta tidak pernak menundukkan kepalanya
kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu
Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya
dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri
berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali
itu pintunya”. Lagipula dia menjadi
menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.


Pertanyaan Nabi (10) :
“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”


Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga)
macam. Yang pertama, seperti hujan dari
langit yang menghidupkan segala tumbuhan
yaitu ulama yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan perintah Allah
dan meninggalkan laranganNya seperti kata
Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia
dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan
seperti tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan karunia Allah.
Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun,
terlampau tamak dengan harta dunia dan
dihilangkan amal akhirat, maka akupun
bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya,
aku putarkan hatinya ke lautan durhaka
dan aku ajak kemana saja mengikuti
kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada
dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak
pernah beramal saleh, tidak mau
mengeluarkan zakat dan malas beribadah.
Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan
lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia
menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa
beramal, tidak membayar zakat seperti
Qarun yang tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit
tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang
akan hartanya dan berangan-angan hendak
merebut kemewahan dunia, benci dan
menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk
kemaksiatan”.


Pertanyaan Nabi (11) :
“Siapa yang serupa denganmu?”


Jawab Iblis : “Orang yang meringankan
syariatmu dan membenci orang yang belajar
agama Islam”.


Pertanyaan Nabi (12) :
“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”


Jawab Iblis : “Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu dan suka
ingkar janji”.


Pertanyaan Nabi (13) :
“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”


Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air
besar dan tidak membaca do’a terlebih
dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya
sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.


Pertanyaan Nabi (14) :
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa
yang kau lakukan?”


Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya dan membaca
do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari
mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh
dahulu dengan isterinya dan bercampurlah
benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi
anak, maka anak itu akan gemar berbuat
maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini
semua karena kealpaan ibu bapaknya
sendiri. Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku santap
makanannya lebih dulu daripadanya.
Walaupun mereka makan, tidaklah mereka
merasa kenyang”.


Pertanyaan Nabi (15) :
“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”


Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka
cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan perbuatannya.
Apabila marah, segeralah mengambil air
wudhu’, maka padamlah marahnya”.


Pertanyaan Nabi (16) :
“Siapakah orang yang paling engkau
sukai?”


Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang
tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak
atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40
hari. Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat
pada bulu itu”.


Pertanyaan Nabi (17) :
“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”


Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya terbuka di
waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi.
Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar.
Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar,
Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya
untuk sholat”.


Pertanyaan Nabi (18) :
“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”


Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan tidak
diketahui orang, banyak bertaubat, banyak
tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah
malam”.


Pertanyaan Nabi (19) :
“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan
matamu?”


Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam
masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.


Pertanyaan Nabi (20) :
“Apa lagi yang dapat memecahkan
matamu?”


Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada
kedua ibu bapaknya, mendengar kata
mereka, membantu makan, pakaian mereka
selama mereka hidup, karena engkau telah
bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki
ibu”.


(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar,
Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri,
Penerbit Difa Press, September 2006)

semoga gak jenuh bacanya :-)