JANGAN REMEHKAN DO'A
(Keterkaitan Do'a dengan Puasa)
Sering kali kita dapatkan orang yang meremehkan masalah do'a. Bahkan tidak jarang orang berbangga dan menyombongkan diri untuk berdo'a seakan apa yang telah di capai adalah hasil usahanya sendiri.
Do'a adalah Ibadah yang sangat Agung. Ibadah Do'a memiliki hubungan erat dengan puasa. Mengapa?
Karena salah satu orang yang di ijabahi do'a nya adalah orang yang Berpuasa.
Jangan sampai kita tergolong Hamba-Nya yang menyombongkan diri (Merasa tidak butuh kepada Alloh : Pent). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. Al A'raf : 55)
{وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر: 60]
“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
(QS. Al Mukmin: 60).
Berdo'a bentuk lemahnya Hamba dan besarnya keagungan Rabb-Nya. Do'a sifat lambang keimanan para Rasul dan Nabi.
Kita dapat liat di dalam Al Qur'an dari Kisah Nabi Zakariyah yang tidak henti-hentinya berdo'a kepada Rabb-Nya. Terus menerus dengan penuh kelembutan meminta kepada Rabb-Nya dan dengan keYakinan bahwa Rabb-Nyalah yang Maha Kuasa atas hamba-Nya.
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا (٣) قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (٤) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (٥) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (٦) يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا (٧) قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا (٨) قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا (٩)
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh (semua) tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, Ya Tuhanku.
Dan sungguh, aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya'qub dan jadikanlah dia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai”
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku dapat mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
Allah berfirman, "Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal pada waktu itu engkau belum berwujud sama sekali.”
(QS. Maryam : 3-9)
Liatlah Nabi Zakariyah yang Penuh Kelembutan dan rasa Yakin kepada Rabb-Nya. Tidakkah kita Yakin Kepada Rabb kita bahwa Dia-Lah yang Maha Mendengar dan mengabulkan do'a. Lantas mengapa kita menganggap remeh do'a?? bahkan tidak jarang kita jumpai dari orang yang berilmu berputus asa dari Rahmat Allah dengan meninggalkan do'a nya ketika permohonannya itu belum Alloh belum di berikan.
Mumpung Ramadhon menjumpai kita, mumpung Alloh masih memberikan kita tangan untuk meminta kepada-Nya. Maka marilah kita memperbanyak do'a di bulan penuh berkah ini, kita mendo'akan diri kita, keluarga kita, saudara-saudara kita khususnya yang tertindas di negerinya, saudara kita yang berada di jalan yang keliru. Kita berdo'a di saat kita sedang berpuasa, dia saat kita berbuka, di saat kita menunggu shalat yang akan di dirikan, di waktu shalat malam dan di waktu sahur yang telah kita ketahui itulah tempat-tempat mustajab untuk berdo'a.
Semoga Allah menjaga kita semua di atas Al Haq, senantiasa membimbing kita di jalan yang benar, mengistiqomahkan kita di atas sunnah Nabi kita yang Mulia Shallallahu 'alahi wa Sallam dan semoga Alloh Subhanahu wa ta'ala mengumpulkan kita semua di Jannah-Nya.
✒Ummu Fadhl Al Makassariyah
_________
SILSILAH DURUS LINNISA'
WANITA MUSLIMAH